Dampak Meningkatnya Produksi Batubara Bagi Perusahaan Jasa Pertambangan

Produksi batubara pada tahun ini terus meningkat. Namun dampak bagi perusahaan jasa pertambangan cukup bervariasi. Hal ini diakui PT United Tracctors Tbk (UNTR) bahwa kenaikan tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan bagi perusahaannya.

Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR) mengungkapkan bahwa kenaikan produksi batubara tidak berpengaruh karena rencana produksi dari klien yakni PT Pampersada Nusantara (PAMA) tidak berubah.

Untuk itu produksi akan tetap sama seperti tahun sebelumnya. Seperti yang kita ketahui pada Desember 2020, produksi batubara PT Pampersada Nusantara sebesar 114,6 juta ton dan overburden 825 juta bcm.

Hingga semester I 2021, PT Pampersada Nusantara memiliki pendapatan bersih mencapai Rp 15,4 triliun. Artinya pendapatan PT Pampersada Nusantara naik 3% dibandingkan periode 2020.

Sementara PT SMR Utama Tbk (SMRU) melalui Sekretaris perusahaan, Arief Novaldi mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menerima tambahan pekerjaan. Ini karena produksi telah ditetapkan sejak awal oleh pemilik tambang.

Di sisi lain, Arief menambahkan bahwa tahun ini pihaknya mendapatkan tantangan karena curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kalimantan Timur. Curah hujan tersebut berpengaruh terhadap pada target overburden.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Hubungan investor PT Samindo Resources Tbk Ahmad Zaki Natsir bahwa revisi RKAB dilaksanakan pertengahan tahun sehingga meski terjadi kenaikan volume batubara perusahaannya tidak mengalami perubahan yang signifikan.