Kebijakan Devisa Hasil Ekspor Masuki Fase Evaluasi, Apa Artinya?

Pemerintah menempatkan Kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) sebagai prioritas penguatan stabilitas eksternal. Presiden Prabowo Subianto meminta evaluasi menyeluruh setelah rapat terbatas kabinet, guna menilai efektivitas DHE terhadap cadangan devisa dan arus valas domestik.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi usai rapat, mengisyaratkan perlunya penyesuaian pada implementasi di lapangan.

Landasan teknis terkini adalah PP No. 8/2025 yang merevisi PP 36/2023. Pokok perubahan mencakup retensi 100% DHE nonmigas selama 12 bulan di rekening khusus (reksus) valas; sementara migas tetap mengacu 30% selama 3 bulan.

Regulasi itu juga memperluas opsi penggunaan DHE saat masa retensi, termasuk pembayaran impor, pinjaman, hingga dividen dalam valas sesuai ketentuan BI.

Prabowo Minta Kajian Ulang Kebijakan Devisa Hasil Ekspor, Apa Implikasinya?

Dari sisi hasil awal, Bank Indonesia melaporkan aliran US$22,9 miliar DHE SDA masuk ke reksus pada Maret–April 2025, seiring berlakunya aturan baru. BI menilai tren ini menambah likuiditas valas dan mendukung stabilitas nilai tukar, meski otoritas tetap memonitor kepatuhan dan efektivitas instrumen.

Evaluasi yang diminta Presiden diharapkan menutup celah implementasi: harmonisasi data kepabeanan–perbankan, efektivitas insentif penempatan, dan ketersediaan instrumen lindung nilai agar eksportir tetap kompetitif.

Bagi pelaku usaha, kepastian teknis—mulai dari mekanisme konversi, tarif pajak bunga penempatan, hingga fleksibilitas instrumen—menjadi krusial agar kebijakan mendorong kepatuhan tanpa mengganggu arus kas.

Dengan kombinasi penguatan pengawasan, insentif yang tepat sasaran, dan kanal instrumen yang memadai, Kebijakan Devisa Hasil Ekspor diharapkan makin efektif memperkuat cadangan devisa serta menjaga iklim investasi.

Evaluasi Kebijakan Devisa Hasil Ekspor bertujuan menyeimbangkan stabilitas makro dan kebutuhan bisnis. Penyempurnaan teknis atas PP 8/2025, disertai insentif dan pengawasan yang tegas—menjadi kunci agar manfaat ke cadangan devisa dan likuiditas valas terasa nyata.

Demikian informasi seputar Keputusan Presiden Prabowo untuk mengevaluasi Kebijakan Devisa Hasil Ekspor. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.