Bagi penggemar sepak bola Indonesia, nama Egy Maulana Vikri tentu tidak asing. Berikut ini perjalanan karirnya.
Perjalanan hidup Egy Maulana Vikri sepertinya patut untuk kita simak. Pemain potensial yang berasal dari Indonesia ini beberapa kali mendapat sorotan dari berbagai media, baik media nasional maupun internasional. Tidak hanya sebatas itu saja. Egy Maulana juga menjadi salah satu pesepak bola Indonesia yang sempat berlaga di Eropa.
Berikut ini kami sajikan perjalanan karir dan sedikit biografi Egy Maulana Vikri.
1.Berawal dari Medan
Egy Maulana Vikri menjadi salah satu putra kebanggaan kota Medan. Ia merupakan putra kedua dari Syarifuddin, mantan striker di PS Tirtanadi yang pensiun pada 2003 silam. Dalam masa pensiunnya, Syafruddin memang mencoba mengarahkan Egy untuk menjadi pesepak bola profesional. Egy diikutkan pada tim SSB Tasbi Medan. Dari tim tersebut, potensi dan kemampuan Egy mulai terlihat. Ia bahkan mampu berpartisipasi dalam turnamen U-12 Indonesia Akar Rumput pada tahun 2012. Turnamen tersebut menjadi titik awal perjalanan bagi Egy untuk melangkah lebih jauh. Selain menjadi pencetak gol terbanyak dalam turnamen tersebut, kemampuan Egy juga dilirik oleh pencari bakat nasional Indonesia.
2.Mendapat Sorotan Media
Pada tahun 2015, Egy berhasil membawa Indonesia menjadi juara di ajang Piala Gothia di Swedia. Egy sendiri juga mendapat ganjaran yang berupa penganugerahan pemain terbaik turnamen Piala Gothia pada tahun 2015. Dalam turnamen tersebut ia mengantongi total 28 gol di sepanjang turnamen.
Berkat prestasinya tersebut, Egy disorot oleh berbagai media nasional dan internasional. Sorotan semakin deras saat Egy bermain untuk Indonesia U-19 di Turnamen Toulon dari 29 Mei hingga 10 Juni 2017. Dalam turnamen tersebut, Egy mendapatkan penghargaan bergengsi Jouer Revelation Trophee yang ternyata pernghargaan tersebut pernah dimenangkan oleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane. 2 legenda dalam sepak bola.
3.Bergabung dengan Lechia Gdańsk
Setelah nama Egy semakin disorot media, ia mendapatkan berbagai tawaran dari tim Internasional. Baik tim Australia, Asia, dan Eropa. Beberapa tim memberikan penawaran kepada Egy untuk bergabung dengan mereka seperti Brisbane Roar, Selangor FA, Chainat Hornbill, Benfica, Sporting CP, Getafe CF, Espanyol, Legia Warsaw, Saint-Etienne, Ajax Amsterdam dan beberapa klub Italia. Dari tawarannya tersebut, Egy memilih karir di Lechia Gdańsk, sebuah tim yang bermain di kompetisi tertinggi di Polandia atau biasa disebut dengan Ekstraklasa. Dalam tim tersebut, Egy mendapat nomor punggung 10. Masuknya Egy ke Lechia Gdańsk juga menjadi salah satu gebrakan baru bagi tim tersebut, bahkan bagi dunia sepak bola Polandia. Hal tersebut disebabkan karena adanya pemain Asia yang pertama kali masuk dan berlaga di Liga Polandia. Jadi secara tidak langsung Egy menjadi satu-satunya pesepak bola Asia Tenggara yang bermain di Liga Polandia!
4.Kembali ke Indonesia
Setelah lama berkarir di luar, akhirnya Egy kembali ke Indonesia. Egy kembali bergabung bersama Timnas U-22 untuk membela Timnas U-22 di ajang kualifikasi Piala Asia U-23.