Indonesia menghadapi tantangan serius soap produksi LPG nasional dalam hal ketergantungan pada impor LPG (Liquefied Petroleum Gas). Dengan konsumsi domestik yang mencapai 8 juta ton per tahun, sementara kapasitas produksi dalam negeri hanya 1,7 juta ton, negara ini harus mengimpor sekitar 6 hingga 7 juta ton LPG setiap tahunnya.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengungkapkan keprihatinannya mengenai kondisi tersebut dalam acara Malam Penghargaan Keselamatan Migas pada Senin (07/10). Bahlil menjelaskan bahwa untuk mengatasi ketergantungan ini, Indonesia perlu mengembangkan industri produksi LPG dalam negeri yang mampu memanfaatkan gas yang masih mengandung C3 dan C4.
“Setiap lapangan gas memiliki karakteristik yang berbeda, dan kita sudah memegang data tersebut. Lemigas juga telah melakukan evaluasi terhadap lapangan-lapangan gas yang masih memiliki kandungan C3 dan C4 yang bisa dikonversi menjadi LPG,” ujarnya.
Kendati demikian, keputusan untuk memproduksi LPG di dalam negeri tidak hanya bergantung pada keberadaan kandungan C3 dan C4 di lapangan gas, tetapi juga pada keekonomian proyek tersebut. Evaluasi terus dilakukan untuk menentukan apakah produksi LPG di dalam negeri masih layak dari sisi ekonomi.
Berdasarkan data dari SKK Migas, Indonesia memiliki potensi untuk mengonversi sekitar 2 juta ton gas menjadi LPG. Bahlil menambahkan, di masa depan, pihaknya akan menyarankan presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk membangun industri LPG dalam negeri.
Langkah itu diharapkan mampu memperkuat kedaulatan energi Indonesia dan mengurangi ketergantungan pada impor. “Kami akan menyarankan agar segera membangun industri dalam negeri, memanfaatkan bahan baku gas yang ada di dalam negeri kita,” ungkap Bahlil.
Dengan rencana ini, pemerintah berharap bahwa pembangunan industri LPG dalam negeri dapat membantu Indonesia mencapai kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada pasar global, sekaligus memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.
Demikian informasi seputar produksi LPG. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.