Bagaimana Jika Anak Perempuan Suka Sepak Bola?

Bola

Anak perempuan bermain sepak bola? Tenang saja. Baca dulu artikel ini.

Masyarakat sering menganggap bahwa seorang anak laki-laki seharusnya bermain dengan mainan yang pantas untuk laki-laki. Sebaliknya, anak perempuan juga seharusnya bermain dengan mainan yang memang diciptakan untuk anak perempuan. Hal tersebut seolah-olah sudah menjadi kewajiban yang harus dituruti oleh anak-anak. Para orang tua yang juga dibesarkan dengan sistem seperti itu juga ikut mewajibkan hal yang serupa. Padahal para orang tua juga belum mengetahui dampak baik buruknya jika anak memainkan mainan yang ‘bergender’.

Lalu bagaimana perkembangan anak perempuan yang suka sepak bola?

Sepak bola wanita sudah berkembang. ( sportourism.id )

Sepak bola sendiri sebenarnya lebih dikenal secara luas adalah olahraga yang khusus dimainkan oleh para lelaki. Padahal justru tidak begitu. Sepak bola mengalami perkembangan sejak dulu. Bahkan sepak bola perempuan sudah ada sejak lama. Para wanita di China ketika masa Dinasti Donghan ternyata juga telah memainkannya. Sejak saat itu sepak bola perempuan mengalami perkembangan di berbagai daerah. Meskipun dalam perjalanannya sepak bola perempuan terus mengalami timbul dan tenggelam. Di China sendiri, sepak bola wanita juga sempat dilarang, tepatnya pada masa Dinasti Qing

Tidak hanya di dataran China. Di Eropa juga sepak bola wanita mulai berkembang. Klub-klub sepak bola wanita mulai bermunculan, pertandingan pun banyak digelar. Kekolotan yang dimiliki FA di Inggris ternyata memancing reaksi mengenai masalah sepak bola wanita. Mereka sempat melarang sepak bola wanita. Larangan tersebut didasarkan hanya karena kecocokan sepak bola dengan kaum perempuan. Kebijakan FA di Inggris juga sempat dilakukan di beberapa negara, Belanda dan Jerman.

Adanya larangan tersebut tidak menyurutkan para wanita bermain sepak bola. FIFA yang melihat perkembangan sepak bola wanita akhirnya ikut membantu melahirkan kompetisi kejuaraan FIFA Women’s World Cup pertama, yang  diadakan pada tahun 1991 di China, dengan Amerika Serikat keluar sebagai jawara.

Masalah sepak bola untuk wanita sebenarnya sudah ada sejak lama. Zaman yang semakin berkembang seharusnya dibarengi dengan pikiran yang terbuka itu sendiri. Terlebih dalam mendidik anak, baik anak perempuan maupun anak lelaki. Membatasi minat anak terhadap suatu hal tertentu sebenarnya tidak dianjurkan. Baik anak perempuan atau lelaki seharusnya diberi kebebasan dalam memilih apa yang ia suka maupun tidak. Salah satunya dari unsur mainan dan kesukannya.

Mainan yang terlalu dilabeli dengan gender tertentu sebenarnya tidak dianjurkan. Selain pada mainan, pengelompokan gender kadang terjadi pada warna. Di masyarakat kadang muncul persepsi jika anak lelaki lebih cocok warna biru, sedangkan anak perempuan lebih cocok dengan warna merah jambu. Hal tersebut juga akan membatas daya tumbuh kembang anak. Membatasi anak perempuan dan laki-laki pada mainan tertentu justru akan mengurangi daya kembang pikiran anak.

Pembatasan juga berlaku jika Anda melarang anak perempuan Anda untuk menyukai sepak bola. Cobalah untuk memberi kebebasan pada hal-hal yang ia sukai, dengan catatan, Anda tidak menghilangkan fungsi orang tua terhadap anak untuk ikut mengawasi mereka