Minat Investasi EBT di IKN Nusantara: Indonesia Menuju Ekonomi Hijau

Kabar24

Negara-negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, telah mengekspresikan minat mereka untuk investasi EBT di IKN Nusantara, khususnya Kalimantan Timur. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Agung Wicaksono, dalam sebuah diskusi daring.

“Kami telah menerima minat dari negara-negara Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, terkait sektor energi di Ibu Kota Nusantara,” ujar Agung dalam pernyataannya pada Senin, 19 Februari 2024.

Investor-investor dari Timur Tengah berencana mengalokasikan dana investasi sekitar 5-10 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur EBT di Ibu Kota Nusantara. Investasi tersebut akan sejalan dengan upaya yang sedang dilakukan oleh PLN Indonesia bersama Semcorp Utilities Pte. Ltd Singapura.

Sebagai informasi tambahan, berdasarkan Rencana Induk Ibu Kota Nusantara yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, disebutkan bahwa Rencana Induk tersebut mengusulkan agar 100 persen kebutuhan listrik tahunan Ibu Kota Nusantara dipasok oleh pembangkit listrik terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar farm, serta PLTS atap. Hal tersebut membuat pertumbuhan investasi EBT di IKN Nusantara menjadi sangat penting.

Sistem ketenagalistrikan di Ibu Kota Nusantara akan terdiri dari berbagai sumber listrik, termasuk pembangkit solar farm, panel surya atap, panel surya penerangan jalan, dan panel surya terapung. Oleh karena itu, integrasi yang baik dalam distribusi pasokan listrik dari berbagai pembangkit akan menjadi kunci dalam memenuhi kebutuhan listrik secara konsisten.

Selain itu, Ibu Kota Nusantara direncanakan akan menerapkan smart grid, sebuah sistem jaringan yang memungkinkan aliran listrik dan data dua arah dengan teknologi komunikasi digital. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi, bereaksi, dan beradaptasi secara proaktif terhadap perubahan penggunaan dan permasalahan yang mungkin timbul.

Dalam rangka mencapai key performance index (KPI) 100 persen energi terbarukan, investasi EBT di IKN Nusantara harus mampu menghasilkan infrastruktur yang dapat memproduksi dan mengekspor energi surya dalam jumlah yang setara dengan penggunaan energi dari gas alam.

Dengan minat investasi yang kuat dari negara-negara Timur Tengah, prospek pengembangan infrastruktur energi terbarukan di Ibu Kota Nusantara semakin cerah. Hal ini juga mencerminkan komitmen global untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

Demikian informasi seputar pertumbuhan investasi EBT di IKN Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.