PLTA Kayan: Sumber Energi Baru dan Ramah Lingkungan

Kabar24

Indonesia sebagai negara dengan wilayah perairan yang luas seharusnya mampu memanfaatkannya sebagai sumber energi. Meski belum maksimal, pembangunan PLTA Kayan patut diapresiasi sebagai usaha pemerintah dalam bidang energi.

Dalam waktu dekat, Indonesia memiliki PLTA terbesar di Asia, yaitu PLTA Kayan. Pembangunan PLTA ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. Hal tersebut diungkapkan saat membuka acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

PLTA Kayan Sebagai Wujud Energi Terbarukan yang Dimiliki Indonesia

Selama ini Kalimantan dikenal sebagai salah satu wilayah dengan hasil bumi yang melimpah. Mulai dari produk tambang, pertanian, dan masih banyak lagi. Namun, siapa sangka jika Kalimantan juga memiliki potensi yang berupa sungai?

Kalimantan memiliki sungai yang tidak dapat dianggap remeh. Dalam artian, sungai-sungai tersebut tidak hanya menjadi jalur lalu lintas masyarakat, namun berpotensi sebagai sumber energi yang melimpah. Salah satu sungai besar yang dimiliki Kalimantan adalah Sungai Kayan.

PLTA Kayan manfaatkan aliran Sungai Kayan (budisusilo85.blogspot.com)

Sungai Kayan berada di Kalimantan Utara. Sungai ini berarus deras serta ukurannya besar. Sehingga potensi energi airnya bisa dikatakan sangat besar. Energi air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik.

Irianto Lambrie selaku Gubernur Kaltara juga sempat menyinggung masalah energi alam yang tersimpan di Kalimantan Utara. Ia menyinggung hal tersebut melalui akun media sosial Instragram-nya pada hari Senin (9/9/2019).

Lambrie mengatakan bahwa ia bersama para petani dan nelayan se-Kalimantan Utara telah mengikuti PEDA KTNA tingkat provinsi. Dalam acara tersebut ia menyatakan rasa syukurnya terhadap kekayaan alam Kaltara. Irianto juga tak mempermasalahkan umur Kalimantan Utara yang masih terbilang muda.

Mulai dari hutan hingga sungai-sungai besar juga sempat disinggung Gubernur Kaltara tersebut. Ia mengatakan, hutan dan sungai di Kaltara tidak hanya berpotensi sebagai sarana transportasi, tetapi juga berpotensi menjadi sumber energi listrik dengan kapasitas yang besar.

“Salah satunya di Sungai Kayan Bulungan, yang Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dimulai pengerjaan pra konstruksinya. Kita juga bersyukur, meski masyarakatnya beraneka suku, agama, dan latar belakang lain, Kaltara tetap kondusif.” tulis Lambrie dalam instagramnya.

Irianto mengungkapkan, salah satu modal besar yang dimiliki Kalimantan utara adalah keharmonisan masyarakat Kaltara. Masyarakat Kaltara yang hidup bersama-sama tanpa ada konfilk jadi modal besar dalam pembangunan dan investasi ke depannya.

“Saya yakin, petani dan nelayan Kaltara, adalah petani dan nelayan yang tangguh. Namun demikian saya berharap, agar kita semua untuk terus belajar. Jangan malu belajar. Jangan malu bertanya. Di era sekarang, masyarakat, tak terkecuali bagi para petani, dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi. Kita harus memiliki daya saing di semua hal,” ujar Irianto.

Pembangunan PLTA Kayan yang dibangun di Bulungan, Kalimantan Utara akan dimulai akhir tahun 2019. Pembangunan jadi salah satu komitmen Indonesia dalam menghadirkan sumber energi baru yang ramah lingkungan.