Presiden Jokowi akan mengubah fokus pembangunan, dari pembangunan infrastruktur ke sektor lain.
Joko Widodo menyatakan bahwa ia berencana akan mengubah fokus pembangunan. Seperti yang kita ketahui, dalam masa menjabat sebagai presiden, Jokowi banyak menekankan pembangunan infrastruktur. Infrastruktur tersebut berupa jalan, jembatan, waduk, bandara, dan masih banyak lagi.
Agenda Presiden Jokowi besok pada masa jabatan yang selanjutnya, pembangunan akan dititikberatkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dikutip dari investasi.kontan.co.id, perubahan fokus pada tahun selanjutnya dilakukan karena Presiden Indonesia Jokowi tidak ingin ke depan Indonesia hanya mengandalkan ekonominya dari kekayaan sumber daya alam; hutan, mineral dan batubara. Ia ingin ke depan ekonomi Indonesia bertumpu pada inovasi dan keahlian.
Dalam rangka menyambut perubahan tersebut, ada beberapa sektor emiten (perusahaan baik swasta maupun BUMN) yang berpotensi untung. Dilansir dari investasi.kontan.co.id, Wawan Hendrayana, Head of Investment Research Invofesta Utama, mengatakan bahwa konsentrasi Jokowi sebagai presiden Indonesia bakal membawa keuntungan bagi emiten-emiten, terutama yang bergerak di sektor jasa. “Kalau sumber daya manusia membaik, sebenarnya semua terbantu tapi sektor jasa yang bakal paling diuntungkan.”
Perusahaan yang bergerak di sektor jasa seperti jasa keuangan, finansial technologi, dan kesehatan akan mendapatkan efek baik atas keputusan Presiden Jokowi. Sektor jasa kesehatan misalnya. Indonesia akan berupaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan para pekerja perusahaan yang ada di Indonesia.
Sayangnya, menurut Wawan Hendrayana peningkatan keahlian SDM akan membutuhkan waktu yang lama. Bahkan bisa dikatakan akan sulit dalam mengukur capaian peningkatan kualitas SDM. “Peningkatan sumber daya manusia ini muaranya ada di perbaikan ekonomi, penurunan pengangguran, inklusi keuangan, dan seberapa besar masyarakat Indonesia yang memanfaatkan sektor jasa keuangan.”
Berbeda dengan pendapat Chris Apriliony, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas. Ia melihat justru sektor yang paling diuntungkan adalah sektor telekomunikasi dan manufaktur yang meliputi sektor makanan dan minuman, kimia, tekstil, otomotif, dan elektronik. Chris Apriliony beralasan bahwa peningkatan keahlian sejalan dengan rencana pemerintah yang terus mengedepankan revolusi industri 4.0.
Chris Apriliony juga menganggap bahwa dengan revolusi industri yang digemborkan pemerintah, produksi di sektor manufaktur akan lebih banyak menggunakan robot. Penggunaan robot ini akan berdampak pada percepatan proses produksi. Sehingga SDM harus mampu mengimbangi kualitas diri agar tidak tertinggal. “Jadi secara satu tahun ini masih akan berpedoman pada kinerja perusahaan masih secara normal,” kata dia.