Pemerintah Serukan Maskapai Penerbangan untuk turunkan Harga Tiket.

Market

Pendapatan disektor pariwisata menurun, akibat mahalnya tarif tiket pesawat.

Pemerintah terus melakukan upaya untuk dapat menurunkan harga tiket pesawat. Mahalnya harga tiket membuat masyarakat beralih kesektor transportasi darat. Selain itu kenaikan tarif ini juga turut berdampak di sektor lainya.  

Kabar terbaru, Menteri Koordinator (Menko) bidang kemaritiman menggelar rapat bersama dengan Kementrian Perhubungan beserta Maskapai, Senin (25/3/2019).

Dikutip dari Kontan.id, Rabu (27/3/2019) dalam catatan rapat yang beredar, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menko Bidang kemaritiman, Menyayangkan Harga tiket yang masih begitu mahal. Padahal, pemerintah sudah berkali kali mengimbau kepada maskapai penerbangan untuk menurunkan tarif.

harga tiket yang tidak kunjung turun tersebut mengakibatkan kegaduhan di masyarakat

oleh sebab itu, Luhut meminta kepada Garuda Indonesia menjadi contoh maskapai nasional agar segera menurunkan tarif yang masih sangat mahal. Selain itu Pemerintah juga akan menghubungi pihak swasta, dalam hal ini adalah AKR, untuk menjadi Kompetitor Pertamina daam menyediakan bahan bakar pesawat.

Selain itu, Luhut juga mengultimatum setiap maskapai penerbangan nasional agar menurunkan harga tiket untuk semua rute penerbangan pada awal April 2019. Ultimatum ini diberikan lantaran, Tarif tiket yang mahal mengakibatkan pendapatan di sektor pariwisata mengalami penurunan.

Maskapai penerbangan nasional, Garua Indonesia ( Tempo.co )

Penuruna jumlah wisatawan itupun juga dirasakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan dan restoran. Dalam catatan yang dipaparkan oleh perhimpunan hotel dan restoran Indonesia, okupansi hotel turun hingga 20-40 persen dari tahun lalu.

Selanjutnya, dalam catatan rapat yang beredar tersebut, Budi Karya Sumadi, selaku Menteri Perhubungan mengintruksikan Garuda Indonesia untuk menyediakan subkelas disemua rute penerbangan. Penurunan tarif tiket pesawat, harus diberlakukan untuk semua rute dan diumumkan kepada masyarakat.

Disisi lain, Kementrian Pariwisata, Arief Yahya memiliki saran untuk mengantisipasi tarif tiket pesawat. Arief menyatakan agar Indonesia mulai memiliki Low Cost Terminal (LCT).

LCT merupakan terminal yang menawarkan biaya murah terhadap passenger cost. Arief telah mengusulkan LCT saat rapat terbatas bersama presiden Joko Widodo. Rencana, Usulanya tersebut akan dibuat pemerintah tahun ini.

Arief menambahkan, saat ini Indonesia belum memiliki LCT, padahal dinegara lain sudah ada.  LCT membuat penumpang  yang masuk didalaamnya akan dikenakan biaya 50 persen lebih murah dibanding terminal biasanya. Misalnya diterminal biasa penumpang dikenai biaya Rp 200 ribu, maka di LCT hanya akan dikenakan Rp 100 ribu.

“Indonesia tidak memiliki LCT, Padahal Negara Negara-negara lain sudah memilikinya seperti Malaysia, Singapura dan juga di London pun sudah menerapkan LCT,” terang Arief.