Jawa Timur Ekspor Daun Kelor Hingga Korea Selatan

Ekonomi

Keren Nih, Daun Kelor Kering dari Jawa Timur Di Ekspor ke Korea Selatan untuk Obat-obatan

Mungkin kalian pernah mendengar peribahasa “dunia tak selebar daun kelor”, hal itu karena daun kelor memiliki ukuran yang kecil. Meski memiliki ukuran kecil, namun jangan salah sangka gengs, ternyata daun kelor memiliki beragam manfaat penting bagi kesehatan tubuh lho.

Ya, pohon kelor merupakan tanaman asli Indonesia yang disebut-sebut sebagai pohon obat. Bukan hanya mitos, tetapi tumbuhan ini memang mengandung berbagai zat yang mujarab untuk mengobati berbagai penyakit. Daunnya menjadi bagian yang paling sering dimanfaatkan untuk pengobatan atau pencegahan penyakit.

Banyak juga manfaat daun kelor ya? Mungkin bisa menjadi komoditi yang bagus bagi Indonesia

Daun Kelor (tribunnews.com )

Kabar terbaru, Badan Karantina Pertanian Jawa Timur melakukan pelepasan ekspor komoditas agrobisnis pertanian Jawa Timur di PT Terminal Petikemas Surabaya, Perak Barat, Krembangan, Surabaya, Kamis (21/3) dilansir dari Kumparan.com.

Pada pelepasan kali ini, komoditas baru berupa daun kelor lah yang diekspor Jatim. Daun kelor kering diekspor dengan tujuan Korea Selatan. Kepala Balai Besar Karantina Surabaya, Musyafak mengatakan bahwa daun kelor yang diekspor ini sebesar 12 ton dengan nilai Rp 20 ribu per kilogram. Daun kelor ini di ekspor ke Jepang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan obat-obatan, seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa daun kelor memang memiliki khasiat yang ampuh untuk menyembuhkan beragam penyakit.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Khofifah Indar Parawansa menuturkan, daun kelor sebagai komoditas ekspor baru menambah devisa. Selain itu, Khofifah juga menyambut ositif ekspor beberapa produk unggulan dari Jawa Timur, misalnya kopi, minyak, kayu, sarang burung wallet hingga susu Greenfield.

“Ada yang menarik menurut saya, daun kelor. Daun kelor ini ternyata pangsa pasarnya di Korea Selatan. Saya ingin menyampaikan pada teman semua bahwa ekspor ini menjadi bagian penting untuk bisa datangkan devisa. Ekspor jadi bagian penting untuk mendorong penguatan pertumbuhan ekonomi di Jatim,” kata Khofifah.

Melihat peluang yang ada tersebut, Khofifah meminta seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama menghidupkan usaha baik kecil dan menengah Jatim agar berstandar kualitas ekspornya.

“Maka antara Balai Besar Karantina Surabaya kemudian dari Dinas Perindag ini penting untuk menjadi strong partnership. Dengan para eksportir, dengan para petani atau sektor yang bisa menjadi komoditas andalan ekspor kita. Jawa Timur juga bisa menjadi HAKI dan menjadi HAKI dari berbagai ekspor di Jatim,” ungkapnya.

Selain daun kelor, komoditas lain yang di ekspor yakni plywood sebesar 60,231 M3 ke Singapura, kopi sebanyak 19,1 ton ke Belgia, Gagang cengkeh 22,5 ton ke Kanada, 81 ton margarin ke Ghana, 25,5 ton susu ke Malaysia, 140 ton premix ke Spanyol, 19 ton Sterilized Kenaf Core Dry ke Jepang, 34 ton bulu bebek ke Taiwan, 130 ton Calcium Salt ke Barcelona, dan 300 kilogram Sarang Burung Walet (SBW) ke Hongkong. Wah… keren nih Jatim.

Semoga dengan banyaknya produk-produk Indonesia yang di ekspor ke luar negeri dapat membantu perekonomian dalam negeri.