Biaya Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Naik Jadi US$1,2 Miliar

Kabar24

Indonesia dan China telah mencapai kesepakatan mengenai nominal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) senilai US$1,2 miliar. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR pada Selasa, 13 Februari 2023.

Meskipun masih ada beberapa item yang sedang dikaji, termasuk pajak dan clearing frequency, angka cost overrun senilai US$1,2 miliar sudah disepakati. Pembahasan lebih lanjut akan dibahas ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan komite, dengan harapan angka tersebut dapat selesai dalam satu hingga dua minggu ke depan.

Direktur Utama Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, sebelumnya merinci bahwa berdasarkan hasil kajian terbaru BPKP dan Komite KCJB per 15 September 2022, pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan mencapai US$1,44 miliar atau Rp21,74 triliun.

Namun, China melalui Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC) melihat pembengkakan biaya hanya sekitar US$980 juta, dengan alasan perbedaan asumsi perhitungan.

Kendati masih terdapat perbedaan pandangan dalam perhitungan cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KCIC tetap berfokus pada aksesibilitas yang menjadi faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang kereta cepat.

Walaupun biaya awal proyek disepakati sebesar US$6,07 miliar, China pada proposal penawaran pada 2015 lalu menawarkan biaya pembangunan proyek sebesar US$5,13 miliar. Meskipun terdapat pembengkakan biaya, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tetap diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan memberikan dampak positif bagi pengembangan infrastruktur di Indonesia.