Di depan simpatisannya, Prabowo berorasi jika ibu pertiwi sedang diperkosa. Jokowi lantas menanggapinya dengan serius.
Pemilu Indonesia tinggal menunggu hari, dan publik kembali digemparkan dengan orasi politik Prabowo Subianto di Gelora Bung Karno yang menyebut ibu pertiwi sedang diperkosa. Sontak orasi tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan, tidak terkecuali oleh mantan gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang merupakan rival politik Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019. Melalui agenda Joko Widodo ketika Deklarasi Komunitas Olaraga Bersatu kemudian memberikan respon soal pernyataan Prabowo Subianto.
Tanggapan Jokowi Terhadap Orasi Politik Prabowo Subianto
Joko Widodo yang menyimak pidato dari rivalnya, Prabowo Subianto, kemudian menolak istilah Prabowo untuk mengungkap permasalahan negara. Dilansir dari kumparan.com, Minggu (7/4), dalam agenda Joko Widodo memberikan tanggapan jika sebenarnya Indonesia sedang dirudung prestasi.
“Dalam beberapa tahun ini kita melihat bahwa negara kita terus mendulang prestasi-prestasi, jadi jangan sampai ada yang ngomong Ibu Pertiwi sedang diperkosa. Yang benar adalah Ibu Pertiwi sedang berprestasi,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Acara tersebut dihadiri oleh mantan atlet Rudi Hartono, Richard Sambera, dan Taufik Hidayat. Hadir juga penyanyi Rossa, artis Nirina Zubir, dan musisi Adhie MS. Kemudian hadir Ketua Komunitas Olahraga Bersatu Raja Sapta Oktohari, dan lainnya.
Kemudian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) hadir Ketua TKN Erick Thohir, Dewan Pengarah TKN Pramono Anung. Juga Menhub Budi Karya Sumadi, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menpora Imam Nahrawi, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Jokowi mencontohkan jika di Asian Games Indonesia mendapatkan peringkat nomor 4 dari sebelumnya peringkat di antara peringkat 15, 17, dan 16. Indonesia dinilai berprestasi dalam bidang olahraga, dengan perolehan 24 emas, 19 perak dan 29 perunggu di ajang Asian Games. Selain itu di Asian Para Games, Indonesia juga berprestasi dan beradadi peringkat lima dengan perolehan 37 medali emas, 47 medali perak, dan 51 medali perunggu.
Jokowi juga merasa prihatin ketika masyarakat dijejali hal-hal berbau pesimis, hasutan, fitnah, dan hoax. Jokowi menghimbau jangan ada yang terpengaruh, dan sudah seharusnya bangsa Indonesia optimistis. Memang ajang pemilu Indonesia oleh sebagian orang digunakan sebagai ajang menebarkan berita palsu.
“Saya mengajak kita semuanya untuk selalu berpikir yang optimis, setuju tidak? Kita harus selalu berpikir positif.” Imbuh presiden terilih dalam Pilpres 2014 itu.
