Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengungkapkan bahwa warga Jawa Tengah (Jateng) menjadi penerima ganti untung pembebasan lahan terbanyak sepanjang tahun 2023. Inisiatif ini merupakan bagian dari usaha LMAN untuk mengubah ganti rugi menjadi ganti untung. Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Rionald Silaban memaparkan pemerintah berupaya memastikan harga yang wajar tercipta dalam masyarakat saat LMAN melakukan pembayaran untuk pembebasan lahan.
Lebih jauh lagi, Direktur Pengadaan dan Pendanaan Lahan LMAN, Qoswara menjelaskan rincian ganti untung yang telah dilakukan oleh LMAN sejak awal Januari hingga 25 Agustus 2023 berdasarkan wilayah. “Hingga 25 Agustus 2023, Jawa Tengah menjadi daerah dengan jumlah penerima ganti untung terbanyak. Jumlahnya mencapai Rp2,9 triliun,” paparnya dalam acara Taklimat Media di Kantor LMAN, Jakarta Pusat, pada Senin (28/8).
Pembebasan Lahan Harus Dilakukan untuk Kelancaran Proyek Strategis Nasional
“Daerah seperti Bawen di Jawa Tengah, wilayah Solo-Klaten, dan Semarang-Demak juga di Jawa Tengah, merupakan contoh beberapa daerah yang termasuk dalam jumlah tersebut. Oleh karena itu, Jawa Tengah menerima total ganti untung sebesar Rp2,9 triliun,” tambah Qoswara.
Setelah Jawa Tengah, Jawa Barat menyusul dengan jumlah ganti untung sebesar Rp2,23 triliun. Diikuti oleh masyarakat DI Yogyakarta yang mendapatkan ganti untung pembebasan lahan senilai Rp1,39 triliun. Selain itu, penduduk Kalimantan Timur juga menerima ganti untung sejumlah Rp723,78 miliar. Qoswara juga menambahkan bahwa warga Banten memiliki alokasi ganti untung sebesar Rp511,44 miliar untuk pembebasan lahan proyek.
Secara keseluruhan, LMAN telah merealisasikan dana sebesar Rp116,04 triliun dari alokasi total Rp144,46 triliun untuk pendanaan pengadaan lahan pada 114 proyek strategis nasional (PSN) sejak tahun 2017. Realisasi ini terutama untuk pembebasan lahan pada 52 proyek jalan tol senilai Rp98,10 triliun. LMAN menjelaskan bahwa angka realisasi ini akan terus berkembang hingga akhir tahun 2023.
