Muhammadiyah sebagai salah satu ormas terbesar di Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam kestabilan umat islam. Simak artikel selengkapnya.
Pemahaman tentang agama islam sepertinya masih menjadi sesuatu yang jarang dimiliki. Adanya konflik antar umat masih santer terdengar. Hal tersebut menandakan bahwa pemahaman tentang agama, terutama agama islam, menjadi agama yang penuh rahmat dan kasih sayang masih belum dipahami secara sempurna. Keadaan tersebut kemudian menjadi kekhawatiran Muhammadiyah. Sebagai salah satu ormas agama terbesar di Indonesia, Muhammadiyah juga bertanggung jawab atas pemahaman agama islam secara baik. Salah satu upaya yang diusahakan Muhammadiyah adalah dengan mengangkat kembali wacana kerukunan umat islam dalam organisasinya.
Pandangan muhammadiyah terhadap islam menjadi salah isu dan wacana yang akan digencarkan Muhammadiyah.
Pengangkatan wacana tersebut kembali ditegaskan pada Rapat Kerja Nasional (Sidang Tanwir) yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu, pada Februari kemarin. Dalam sidang tanwir tersebut, Muhammadiyah mengangkat tema Beragama yang Mencerahkan. Pengangkatan tema tersebut menjadi salah satu bukti bahwa Muhammadiyah juga ikut berpartisipasi dalam persatuan dan kesatuan bangsa. Wacana tersebut juga menjadi salah satu pokok agama islam, yaitu persatuan dan kesatuan.
Seperti yang dilansir ksp.go.id, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam pidato pembukaan mengatakan bahwa, “Muslim yang tercerahkan oleh ajaran Islam tidak akan mudah menebar marah, kebencian, memecah belah, permusuhan, memproduksi hoaks, korupsi, kolusi, nepotisme, menyalahgunakan kekuasaan, berpolitik menghalalkan segala cara, mengeksploitasi alam secara semena-mena demi keuntungan sendiri, dan berbuat kerusakan di muka bumi.”
Melalui Sidang Tanwir, Muhammadiyah juga menggencarkan gerakan pencerahan akal budi dan keadaban publik dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Seperti yang diketahui, organisasi Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi yang juga ikut berjuang dalam kemerdekaan Indonesia bersama para pejuang lain. Meskipun memiliki perbedaan agama, Muhammadiyah dan para pahlawan lain mampu menyatukan misi untuk menghapuskan kedzaliman atas penjajahan. Bahkan pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan juga menjadi salah satu tokoh pahlawan bangsa yang bergerak di pendidikan. Oleh karena itu, wajar jika Muhammadiyah ikut dalam membangun bangsa dan negara melalui organisasinya.
Muhammadiyah juga menggandeng pemerintah untuk turut mendukung gerakan Muhammadiyah. Presiden Jokowi memberikan dukungannya secara penuh terhadap gerakan Muhammadiyah. Selain Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa menteri dan pejabat negara juga ikut memberikan dukungannya. Mentri yang ikut berpartisipasi dalam acara yang diadakan Muhammadiyah adalah Susi Pujiastuti, Muhajir Effendy, Lukman Hakim Saifuddin, Basuki Hadimuljono, dan Jendral (Purn) Moeldoko.Dengan adanya kerjasama antara organisasi masyarakat dan pemerintah, kita sebagai masyarakat Indonesia bisa menatap masa depan Indonesia dengan optimisme. Persatuan dan kesatuan harus digerakkan dalam semua lini masyarakat Indonesia.