Permintaan produk mobil Indonesia paling banyak berasal dari Negara ASEAN
Industri otomotif saat ini menjadi salah satu sektor yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pemerintah menargetkan ekspor tahun ini dapat tumbuh sekitar 400 ribu unit dari capaian tahun lalu sebesar 345 unit.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, saat ini Indonesia menjadi Negara pengekspor mobil terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
banyaknya permintaan produk mobil Indonesia terutama di kawasan Asia Tenggara diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekspor mobil tanah air sebesar 15,6 persen dari capaian tahun lalu. Adapun Negara yang menjadi tujuan ekspor mobil Indonesia seperti, Vietnam, Filipina dan juga Thailand.
Airlangga mengungkapkan, saat ini pemerintah juga tengah membidik pasar otomotif Australia. Ia menyebut, saat ini pihaknya sudah teken kerjasama melalui IA-Cepa (Indonesia-Australia Comprehensive Agreement). “Kita yakin bisa ambil pasar Australia,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (25/4/2019).
Airlangga Menambahkan, saat ini pemerintah tengah menunggu ratifikasi parlemen pada kedua belah pihak. Saat proses ratifikasi telah rampung peluang untuk ekspor mobil mulai terbuka.
Disisi lain, Industri Otomotif di Indonesia juga telah memiliki struktur dalam, mulai dari hulu ke hilir. Indonesia sudah memiliki industri bahan baku, seperti Baja, Plastik, Kaca, Ban dan juga mesin. Airlangga menyampaikan, produksi lokal konten rata-rata berada diatas 80 persen. “Ini nanti yang akan menjadi andalan ekspor kita,” katanya.
Baca juga :
Moeldoko Siapkan 5 Persen Saham Perusahaanya Untuk Anak Muda yang Mau Mengembangkan Mobil Listrik
Indonesia Akan Segera Memproduksi Bus Listrik, Moeldoko : Mungkin Mei Paling Telat Juni
Selanjutnya, Industri Otomotif di tanah air juga memiliki potensi yang begitu besar. Pada tahun 2018, jumlah produksi mobil tanah air mencapai 1,34 juta unit atau senilai 13,76 miliar dolar AS. Indonesia juga menjadi Negara pengekspor mobil dunia dengan empat perusahaan otomotif besar.
Kedepanya, akan ada beberapa perusahaan otomotif yang akan turut bergabung dalam industri otomotif tanah air. Dengan bergabungnya principal otomotif baru akan menjadikan Indonesia sebagai hub Manufaktur otomotif di kawasan Asia. Airlangga menjelaskan, kondisi tersebut akan menjadikan industri otomotif Indonesia berkembang signifikan dan menumbuhkan perekonomian nasional. Ditambah lagi Industri otomotif mampu menyerap kerja lebih dari 1 juta orang.
Hal tersebut yang menjadikan industri otomotif terpilih menjadi bagian dari lima sektor manufaktur andalan Indonesia dan juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Airlangga menyampaikan, di masa mendatang diharapkan Indonesia akan menjadi basis produksi kendaraan bermoto Internal Combustion Engine (ICE) ataupun electrified Vehicle pada tahun 2030. “untuk pasar domestik ataupun ekspor,”ujarnya.