Eni Nurani selalu dianggap sebagai ibu oleh setiap anak asuhnya.
Lagi dan lagi, insan olahraga Indonesia kembali meraih prestasi dijagat internasional, kali ini prestasi itu diraih oleh Eni Nuraini, ia adalah pelatih atlet nasional untuk lari jarak pendek. Eni dinobatkan sebagai pelatih atletik terbaik Asia, yang menarik, Eni dulunya adalah mantan atlet renang nasional.
Atas kerja keras dan dedikasinya untuk bangsa Indonesia, Eni mendapat predikat sebagai pelatih terbaik Asia 2018 oleh Asosiasi Atletik Asia (AAA) melalui sebuah surat tertanggal 4 April. Dan untuk pernghargaanya diserahkan pada Sabtu (20/4/2019).
Eni tak pernah membayangkan, kalau dirinya akan menjadi pelatih atletik pada masa kini. Sepanjang berkarier dalam kepelatihan atletik, Eni berhasil mengantarkan anak didiknya meraih juara di ajang Internasional. Salah satu anak asuhnya, Suryo Agung Wibowo dinobatkan sebagai manusia tercepat se Asia tenggara. Selain itu, anak didik Eni yang lainya, Lalu Muhammad Zohri juga mampu meraih prestasi di ajang internasional, dan menjadi juara dunia junior lari 100 meter.
Dulunya, Eni Nuraini adalah atlet renang nasional yang juga pernah menyumbang medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Games pada tahun 1962 dan 1965, di nomor renang tim estafet putri gaya bebas dan gaya ganti.
Ia tak pernah bermimpi untuk menjadi pelatih atletik, hanya saja ia teramat senang, setiap kali melihat balapan lari diatas trek. Kebanyakan, rekan atlet Eni adalah atlet atletik, oleh sebab itu, ia selalu merasa senang tatkala melihat rekanya berlomba (Lari). “makanya gak terbayang juga dari atlet renang kok tuanya menjadi pelatih atletik,” ujar Eni.
Kegemaranya melihat lomba, menjadi modal awal Eni untuk menjadi pelatih atletik. Ia tak merasa kesulitan tatkala harus beralih dari olahraga renang ke atletik. Eni juga selalu mengupdate pengetahuan tentang olahraga atletik, khususnya pada lari jarak pendek. Ia mempelajari teknik dasar lari melalui video, lalu dicermati secara mendalam yang benar seperti apa.”Saya juga banyak baca buku atletik dasar untuk menambah ilmu,” tambahnya.
Selain itu, Eni juga melatih dirinya untuk menjadi pelatih atletik melalui jalur formal. Eni memiliki lisensi kepelatihan Internastional Association of Athletics Federation (IAAF) level 2. Tidak hanya itu, Eni juga berhasil memperoleh lisensi wasit nasional. Pengakuan itu ia peroleh jauh sebelum ia menjadi pelatnas atletik.
Eni juga menjadi pelatih yang amat tahu bagaimana memperlakukan anak asuhnya, oleh sebab itu, tidak heran, jika banyak anak asuhnya yang menganggap Eni sebagai seorang ibu.