Wasit adalah sosok yang vital untuk mengatur jalannya pertandingan, tidak terkecuali dalam olahraga sepak bola. Fakta mengejutkan adalah ketika sepak bola nasional yang sering dilanda oleh skandal pengaturan skor, ternyata berani menggaji wasit yang lumayan tinggi. Bahkan gaji wasit Indonesia tergolong tinggi se-Asia Tenggara di bandingkan dengan gaji gaji wasit di negara lainnya.
Menghitung pendapatan wasit di Liga Indonesia
Hal tersebut juga dibeberkan oleh salah satu anggota Komite Wasit Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Yesayas Leihitu. Dilansir dari Indosport.com, menurut Yesayas gaji yang diterima wasit Liga 1 belum mengalami perubahan sejak tahun 2007, dengan nilai Rp5 juta untuk setiap pertandingan dan bukan gaji bulanan yang diterimanya.
Gaji masuk yang
diterima wasit tersebut ditetapkan oleh PT Liga Indonesia yang pada tahun 2007
sebagai operator kompetisi sepakbola Indonesia. Kemudian untuk asisten wasit
mendapatkan gaji Rp2,5 juta setiap pertandingan. Gaji terebut memiliki
pembayaran yang bervariasi, seperti
contoh ketika laga uji coba dan sebagainya maka akan diatur oleh panitia penyelenggara.
Lalu untuk wasit Liga 2? Yesayas Leihitu mengungkapkan kisaran gaji wasit yang
didapatkan di Liga 2 sebesar Rp3,5 juta tiap pertandingan. Berbeda dengan Liga
1, di Liga 2 pembayaran wasit ditanggung oleh operator kompetisi yaitu PT Liga
Indonesia Baru (LIB).
Menggapi hal
tersebut, dilansir dari Suara.com, Chief Operation Officer PT Liga Indonesia
Baru Tigor Shalomboboy mengungkapkan jika gaji baru yang diterima oleh
wasit di Liga Indonesia cukup besar. Meskipun Tigor tidak menyebutkan angka
pasti yang diterima oleh wasit, menurutnya bahwa gaji wasit di Indonesia adalah
yang paling besar di kawasan Asia Tenggara.
Perlu diketahui, jika besaran angka tersebut merupakan bayaran yang diterima
oleh rata-rata wasit Liga Indonesia yang merupakan wasit lokal. Menurut Tigor
gaji yang diterima oleh wasit asing malah lebih rendah dibandingkan wasit lokal.
Meski demikian, Tigor juga menegaskan
jika wasit asing yang dipilih adalah yang memiliki kualitas. Pihaknya tidak mau
wasit asing yang dipilih memiliki kualitas yang lebih rendah ketimbang wasit lokal.
Perkara berapapun besarnya gaji wasit yang diterima, sebaiknya hal tersebut
juga diimbangi oleh kualitas. Meskipun pekerjaan wasit di Indonesia lumayan
beresiko, untuk itu mari kita berdoa agar suporter bola di Indonesia lebih
pintar dan tidak anarkis terhadap wasit.