Pertumbuhan dan pengembangan transportasi publik di Jakarta menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Indonesia. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi bahkan menyambangi Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, untuk membahas rencana pengembangan transportasi publik yang lebih baik dan lebih terintegrasi. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas tiga hal penting: Lintas Rel Terpadu (LRT), Moda Raya Terpadu (MRT), dan rencana pembangunan stasiun baru di Tanah Abang.
LRT menjadi fokus utama dalam pembahasan pengembangan transportasi dalam pertemuan itu. Pihak Menteri Perhubungan dan Pemprov DKI berencana untuk menggabungkan stasiun Manggarai dengan Peggangsaan Kelapa Gading agar lebih mudah diakses oleh masyarakat. Stasiun Manggarai merupakan stasiun pusat di mana banyak penumpang dari luar kota berkumpul.
MRT juga menjadi perhatian karena pemerintah berharap Jakarta bisa menjadi role model bagi kota lain dalam hal pengembangan moda transportasi tersebut. Pemprov DKI Jakarta bahkan bersedia untuk memberikan subsidi untuk pembangunannya. Meskipun demikian, detail subsidi belum dibahas secara rinci.
Pembangunan transportasi stasiun baru di Tanah Abang juga menjadi perhatian karena mobilitas penumpang di Stasiun Tanah Abang saat ini sudah mencapai 48 ribu dan diprediksi akan terus meningkat. Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR bekerjasama untuk membangun stasiun baru dan menambah rel.
Dalam upayanya untuk memperbaiki integritas dan konektifitas pengembangan transportasi publik, pemerintah berharap masyarakat bisa menggunakan transportasi umum dengan lebih nyaman. Upaya ini diharapkan akan mempermudah akses masyarakat ke berbagai tujuan dan meningkatkan perekonomian kota Jakarta.