PLTA Kayan Disinggung Gubernur Kaltara di Hadapan Petani dan Nelayan

Kabar24

Gubernur Kaltara Iranto Lambrie sempat menyinggung PLTA Kayan saat membuka acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan.

Indonesia sebentar lagi memiliki PLTA terbesar di Asia Tenggara, yaitu PLTA Kayan. PLTA ini akan dibangun di Kalimantan Utara dengan memanfaatkan aliran air di Sungai Kayan. Pembangunan PLTA Kayan rencananya akan dimulai akhir 2019 ini.

PLTA Kayan didukung berbagai pihak

Gubernur Kaltara Iranto Lambrie jadi salah satu pihak yang ikut mendukung pembangunan PLTA Kayan. Iranto optimis PLTA Kayan akan memberi dampak baik terhadap perekonomian, terutama di Kalimantan Utara sendiri.

Iranto juga sempat menyinggung PLTA Kayan dalam beberapa kesempatan. Salah satunya saat membuka acara Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) di Tanjung Selor, Kalimantan Utara.

Dilansir dari tribunnews.com, Iranto mengungkapkan rasa syukurnya di hadapan para petani dan nelayan dalam acara tersebut. Meski Kalimantan Utara baru berusia 6 tahun, Kaltara disebut memiliki Sumber Daya Alam yang tidak dimiliki daerah lain.

Kita bersyukur, Kalimantan Utara yang baru berusia 6 tahun, dikaruniai keberkahan Sumber Daya Alam yang tidak dimiliki daerah lain. Di antaranya, potensi pertanian dan perikanan yang melimpah.

Menurut Iranto, Kalimantan Utara juga memiliki hutan yang luas dan sungai yang besar. Sungai yang dimiliki Kaltara tidak hanya disebut sebagai sarana transportasi, bisa juga dimanfaatkan sebagai sumber listrik.

Yaitu berupa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Salah satunya di Sungai Kayan Bulungan, yang Insya Allah dalam waktu dekat ini akan dimulai pengerjaan pra konstruksinya.

Maket PLTA Kayan (korankaltara.com)

Tidak hanya terkait SDA saja, ia juga mengucap syukur atas kondisi Kalimantan Utara. Meskipun Kaltara terdiri dari banyak suku, agama, dan berbagai latar belakang lain, situasi dan kondisi tetap kondusif.

Gubernur Kaltara Iranto Lambrie memang mendukung adanya PLTA di wilayahnya. Dilansir dari djawanews, Irianto berharap, dengan adanya PLTA Sungai Kayan, potensi ekonomi dapat terdongkrak.

Iranto juga mengaku memiliki pengalaman dengan PLTA. Ia sempat melakukan kunjungan di bendungan Hoover Dam, Nevada Amerika Serikat. Bendungan itu disebut memiliki nilai wisata dan hiburan.

Selain mengunjungi bendungan Hoover Dam, Irianto juga mengaku pernah ikut memantau proyek PLTA di China, termasuk proyek PLTA terbesar di dunia, Three Gorges Dame. Menurutnya, China dan Three Gorges Dame adalah contoh paling baik bagaimana manusia mengelola dan melestarikan energi terbarukan.

“Bayangkan itu konsistensinya pemimpin Cina dari zaman Mao Zedong sampai Xi Jinping itu secara berjenjang dan sangat konsisten. Kita harap Indonesia bisa seperti itu,” ungkap Irianto yang dikutip dari djawanews. PLTA Kayan akan menjadi PLTA terbesar di Indonesia dengan kapasitas 9.000 MW. Megaproyek ini juga masuk dalam kategori proyek strategis nasional di Kalimantan Utara. Selain PLTA, ada pula pembangunan kawasan industri terpadu, GP Tanah Kuning, dan sebuah pelabuhan yang konon akan jadi pelabuhan terbesar di Indonesia.