Toshiba Umumkan PHK 4.000 Karyawan di Tokyo Jepang dalam Upaya Restrukturisasi

Kabar24

Contents

Raksasa elektronik asal Jepang, Toshiba mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawan domestik. Langkah ini adalah bagian dari upaya restrukturisasi besar-besaran yang sedang dilakukan perusahaan untuk mempercepat perbaikan kinerja di bawah kepemilikan baru.

Menurut laporan dari Reuters, PHK yang diumumkan Toshiba pada Jumat (17/5/2024) ini mencakup sekitar 6% dari total tenaga kerja di Jepang. Keputusan ini diambil beberapa bulan setelah Toshiba resmi keluar dari Bursa Tokyo, sebuah langkah yang mengakhiri 74 tahun masa perdagangan mereka di sana.

Langkah-langkah Restrukturisasi Toshiba

Selain pengurangan jumlah karyawan, Toshiba juga merencanakan relokasi kantor pusat mereka dari pusat kota Tokyo ke Kawasaki, sebuah kota di sebelah barat ibu kota. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Toshiba menargetkan margin laba operasional mencapai 10% dalam tiga tahun ke depan, sebuah target ambisius yang mencerminkan upaya mereka untuk kembali ke jalur profitabilitas.

Latar Belakang Toshiba

Toshiba mengalami banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhir 2023, perusahaan tersebut secara sukarela menghapuskan diri dari Bursa Tokyo setelah akuisisi senilai US$13 miliar oleh konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners (JIP).

Pengambilalihan ini merupakan bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali Toshiba melalui strategi restrukturisasi yang lebih agresif.

Keputusan untuk delisting dan restrukturisasi ini juga mencerminkan perubahan signifikan dalam tata kelola perusahaan setelah serangkaian skandal dan masalah keuangan yang menimpa Toshiba sejak 2015.

Pada tahun tersebut, Toshiba tertangkap melakukan malpraktik keuangan dengan melebih-lebihkan laporan keuntungan sebesar US$1,59 miliar selama tujuh tahun. Hal ini diikuti oleh kegagalan investasi dalam proyek pengembangan pembangkit listrik bertenaga nuklir (PLTN) di AS melalui Westinghouse Electric yang berujung pada kebangkrutan.

Dampak dan Harapan

Langkah PHK yang diumumkan Toshiba bukanlah yang pertama di antara perusahaan besar Jepang dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pembuat mesin fotokopi Konica Minolta, perusahaan kosmetik Shiseido, dan perusahaan elektronik Omron juga telah mengumumkan PHK besar-besaran.

Gelombang PHK ini mencerminkan tantangan yang dihadapi sektor industri di Jepang dalam menghadapi perubahan pasar dan kebutuhan untuk restrukturisasi.

Namun, para analis melihat langkah Toshiba sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kembali fondasi bisnis yang lebih kuat. Dengan merelokasi kantor dan mengurangi jumlah karyawan, Toshiba berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai target laba yang lebih tinggi.

Upaya ini, meskipun sulit, dipandang sebagai langkah penting untuk mengembalikan kejayaan Toshiba di industri elektronik global.

Kesimpulan

Dengan restrukturisasi ini, Toshiba berupaya untuk tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh di tengah persaingan global yang semakin ketat. Pengurangan 4.000 karyawan di Jepang merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk memastikan keberlanjutan perusahaan di masa depan.

Meski menimbulkan tantangan, langkah ini dianggap perlu untuk mengembalikan kepercayaan pasar dan memperkuat posisi Toshiba sebagai pemain utama di industri teknologi.

Demikian informasi seputar Toshiba yang melakukan PHK karyawan di Tokyo, Jepang. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Biserje.Com.