Kisruh Laporan Keuangan Garuda Berpengaruh ke Saham Garuda Indonesia

Market

Keuangan Garuda Indonesia tengah mengalami kekisruhan. Hal tersebut berdampak pada nilai saham Garuda Indonesia sediri. Simak artikel selengkapnya.

Laporan keuangan Garuda Indonesia (GIAA) ternyata belum menemui titik terangnya. Padahal sudah menginjak beberapa minggu sampai hari ini. Sejak hari Kamis (25/4/2019) lalu, komisaris juga menolak laporan keuangan yang diajukan Garuda. Kisruh laporan keuangan tentu berdampak pada kondisi saham Garuda Indonesia.

Saham Garuda Indonesia dilaporkan mengalami penurunan sejak kisruhnya laporan keuangan Garuda Indonesia tersiar.

Menanggapi kisruhnya laporan keuangan yang terjadi di Garuda Indonenesia, PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) 2018. Tindakan tersebut menjadi salah satu tindak lanjut atas kabar kisruhnya laporan keuangan. Sementara penyelidikan yang dilakukan PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi dampak pada saham Garuda Indonesia.

Dikutip dari finance.detik.com, saham saham Garuda Indonesia Airlines sendiri menunjukkan pergerakan yang semakin menurun. Namun beberapa kali saham garuda sempat naik, namun hanya sebentar. Jika ditarik sejak laporan keuangan dirilis pada Kamis (25/4) lalu, saham GIAA tercatat sudah turun 70 poin lebih dari level Rp500.

Keuangan Garuda Indonesia kisruh (economy.okezone.com).

Bursa Efek Indonesia sendiri telah melakukan hearing dengan manajemen Garuda Indonesia. BEI juga meminta manajemen Garuda Indonesia untuk memberikan jawaban secara tertulis dan diumumkan kepada publik. Hal tersebut menjadi salah satu cara mengantisipasi turunnya saham Garuda Indonesia secara terus menerus.

BEI dan manajemen Garuda Indonesia melakukan pertemuan yang dilakukan pada 30 April 2019 kemarin. Dalam pertemuan tersebut, BEI melakukan berbagai tindakan yang diperlukan dalam mencari keterangan terkait kisruhnya laporan keuangan. BEI juga melakukan ‘introgasi’ terkait transaksi Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero Teknologi, selaku pihak yang membuat laporan keuangan dengan rapi.

Baca Juga:

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sendiri mencoba memberikan penjelasan kerjasama yang terjalin antara Garuda Indonesia dengan PT Mahata Aero Teknologi. Adanya piutang yang dibebankan pada PT Mahata Aero Teknologi menjadi salah satu awal mula kisruhnya laporan keuangan Garuda Indonesia. Dalam penjelasan tersebut, Garuda mengaku memang belum menerima pendapatan dari Mahata sebesar US$239,94 juta yang seharusnya diperoleh tahun lalu.

Kerja sama Garuda Indonesia dengan Mahata diketahui diteken pada bulan Oktober 2018 lalu kemudian diperbaharui pada bulan Desember 2018. Periode kerja sama ini berlaku sampai 15 tahun mendatang. Pihak Garuda Indonesia sendiri telah melakukan beberapa pertemuan dengan  PT Mahata. Dalam pertemuan tersebut Garuda Indonesia meminta agar Mahata segera menyelesaikan kewajibannya. Sementara itu, Garuda Indonesia berencana melakukan paparan publik hari ini, Rabu (8/5/2019). Menjelang paparan publik yang akan dilakukan Garuda Indonesia, saham Garuda Indonesia naik pada perdagangan Rabu pagi ini (8/5/2019).