Sri Mulyani: Menteri Kabinet Jokowi yang Kembali Berprestasi

Kabar24

Menteri keuangan Sri Mulyani kembali menorehkan namanya menjadi salah satu menkeu terbaik di Asia Pasifik tahun 2019. Baca selengkapnya.

Nama menteri keuangan di era Jokowi, Sri Mulyani, kembali muncul di dunia internasional. Ia dinobatkan lagi menjadi salah satu menteri keuangan terbaik 2019 se-Asia Pasifik. Jika sebelumnya nama Sri Mulyani dinobatkan menjadi menteri terbaik versi majalah The Bank yang berbasis di London, kini ia dinobatkan lagi menjadi menteri terbaik se-Asia Pasifik.

Prestasi Sri Mulyani tersebut diperoleh dari majalah keuangan FinanceAsia.

FinanceAsia tidak sembarangan memilih beberapa menteri keuangan di berbagai negara. Mereka melakukan penilaian atas kinerja para menteri keuangan, salah satunya adalah dalam hal pengelolaan keuangan.  Bagaiama para menteri keuangan mengelola keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik global menjadi salah satu dasar penilaian..

Sri Mulyani menteri keuangan terbaik versi FinanceAsia (timelio.com.au )

Bukan tanpa alasan FinanceAsia memilih nama Sri Mulyani menjadi menteri keuangan terbaik versi mereka. Ada berbagai hal yang membuat nama Sri Mulyani masuk ke dalam daftar. FinanceAsia menganggap bahwa Menkeu Sri Mulyani telah berhasil mengemban tugasnya menjadi menteri keuangan di Indonesia dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan membaiknya perekonomian Indonesia, dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018, yaitu 1,76 persen dari Produk Domestik Bruto/PDB.

Tidak hanya berhasil dengan defisit anggaran rendah, Sri Mulyani juga dianggap telah mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan melalui program amnesti pajak atau pengampunan pajak. Program yang diluncurkan pada tahun 2016-2017 tersebut ternyata berhasil meningkatkan kepatuhan pajak atau tax compliance. Meningkatnya kepatuhan pajak secara tidak langsung berdampak baik pada penerimaan pajak negara.

Sri Mulyani juga berhasil membawa Indonesia menjadi negara Asia pertama yang sukses menjual surat utang yang digunakan secara spesifik untuk membiayai proyek-proyek untuk iklim dan lingkungan atau green bonds. Melalui global green sukuk, green bonds dapat terjual hingga USD 1,25 miliar.

Stabilitas nilai tukar rupiah juga menjadi salah pekerjaan Sri Mulyani yang patut diapresiasi. Di tengah kecamuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Sri Mulyani berhasil membawa nilai tukar rupiah dalam kondisi stabil. Hal tersebut senada dengan pernyataan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan InformasiKemenkeu, Nufransa Wira Sakti. Selain Sri Mulyani, beberapa menteri keuangan dari negara lain juga terpilih. Sri Mulyani menempati posisi pertama, diikuti oleh Carlos Dominguez dari Filipina di nomor dua, peringkat tiga Heng Swee Keat dari Singapura, peringkat empat Josh Frydenberg dari Australia, peringkat lima Paul Chan dari Hong Kong, peringkat enam Piyus Goyal dari India, peringkat tujuh Liu Kun dari China, peringkat delapan Hong Nam-Ki dari Korea Selatan, peringkat sembilan Lim Guan Eng dari Malaysia, peringkat sepuluh Apisak Tantivorawong dari Thailand, peringkat sebelas Su Jain-Rong dari Taiwan dan peringkat terakhir Taro Aso dari Jepang.